
Seleksi masuk PTN memang memiliki banyak hal yang semestinya perlu kalian pahami dengan benar. Bukan semata agar kalian bisa lebih siap, tetapi lebih kepada kalian harus tahu apa yang seharusnya kalian ketahui agar semua persiapan bisa dilakukan dengan cukup baik. Itulah salah satu inti dari kenapa setiap siswa yang akan ikut seleksi seperti UTBK SNBT perlu tahu juga cara menghitung untuk penilaian ujian tersebut.
Memang yang namanya seleksi masuk PTN bisa dikatakan adalah mimpi dari banyak siswa SMA sederajat agar bisa masuk menjadi mahasiswa PTN. Tetapi kita juga semua tahu bahwa untuk bisa menembus masuk PTN sudah pasti persaingan yang mesti kita lalui cukup berat. Tidak saja berjuang atau bersaing dengan teman atau sahabat satu sekolah, tetapi kita bersaing dengan semua siswa yang ada di Indonesia.
Itulah yang pada akhirnya perlu kita pahami bahwa ketika kalian ingin ikut seleksi masuk PTN tidak saja soal kepandaian yang harus ditingkatkan tetapi perlu juga strategi agar kalian bisa lebih siap dalam menghadapi ujian tersebut, Caranya sudah pasti dengan mempersiapkan segala hal dengan lebih baik.
Sistem Penilaian dalam Seleksi Masuk PTN dengan sistem UTBK SNBT
Memang skor penilaian atau cara menilai dalam ujian UTBK SNBT itu tidak selalu sama setiap tahunnya. Tetapi sekalipun berubah sudah pasti model perhitungan yang digunakan setidaknya kalian harus antisipasi agar kalian bisa mencoba menghitung sendiri hasil dari ujian yang kalian lakukan.
Ambil contoh untuk proses perhitungan yang ada pada saat ini tahun 2017. Tepatnya dari tahun tahun sebelum tahun 2017 disana pada saat itu model perhitungannya adalah : bahwa ketika kalian menjawab dengan benar maka skor yang akan diberikan nilainya 4 point, tetapi jika jawaban yang kalian buat adalah salah maka nilainya adalah negative dan jika kalian tidak menjawab maka kalian tidak akan dapat apa apa alias nol nilainya.
Tetapi seiring berjalannya waktu, maka pada tahun 2018 pemerintah memperkenalkan satu konsep perhitungan yang sering disebut dengan istilahnya Teori Respons Butir atau ( Item Response Theory). Hingga pada tahun 2023 pemerintah masih tetap menggunakan teori IRT . Sehingga memang ada beberapa hal yang seharusnya kalian bisa ketahui terkait apa yang disebut dengan istilah IRT.
Konsep dari IRT itu sendiri jika dijelaskan secara deskripsi adalah sebuah model penilaian yang intinya adalah mengutamakan soal karakter dari setiap soalnya. Maksudnya adalah dengan penjelasan seperti berikut ini : Intinya bahwa ketika soal yang diberikan semakin sulit, maka sudah tahu bahwa penilaiannya semakin tinggi bobot skor yang diperoleh peserta jika berhasil menjawab soal tersebut. Berdasarkan kondisi itulah, maka sistem penilaian yang ada di model IRT mereka hanya memperhitungkan jumlah soal yang berhasil dijawab dengan benar atau salah, tetapi juga mempertimbangkan sulit atau tidaknya suatu soal. Jadi teknisnya adalah ketika siswa bisa menjawab soal dengan benar maka akan mendapatkan bobot penilaian yang positif dan jika peserta tidak berhasil menjawab soal karena dianggap sulit, mereka akan memperoleh bobot skor yang lebih rendah dibanding soal yang lain.
Skema Penilaian yang Terdapat dalam Ujian Seleksi UTBK SNBT
Sebenarnya bukan hanya Indonesia yang menerapkan sistem penilaian seperti itu. Ambil contoh beberapa yang menggunakannya bisa dari Amerika, Eropa, serta banyak negara lainnya. Mungkin bagi yang belum tahu cara berhitung dengan menggunakan sistem IRT cukup rumit, tetapi bagi kalian yang sudah tahu sistem dan cara penilaian IRT akan semakin membuat kalian jadi lebih tahu bagaimana cara memperbanyak score.
Istilah katanya ada 3 tahapan yang biasanya digunakan dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan sistem IRT. Dimana ketiga cara perhitungan dengan menggunakan IRT adalah seperti berikut ini :
-
Tahapan Pertama
Biasanya dalam tahapan ini maka semua jawaban yang sudah masuk di submit dan pada saat kondisi seperti itu biasanya LTMPT akan mengelompokan jawaban yang telah diberikan. Untuk semua jawaban yang benar nilainya adalah 1 dan jika jawabannya adalah salah nilainya 0.
-
Tahapan Kedua
Biasanya pada tahapan ini LTMPT pada saat bersamaan dan masih menggunakan teori IRT, maka untuk memberikan penilaian bahwa LTMPT tahu apa yang sedang kalian kerjakan yaitu intinya adalah bahwa LTMPT mengatasi sulit tidaknya suatu soal berdasarkan jumlah peserta yang berhasil menjawab benar.
-
Tahapan Ketiga
Untuk tahapan yang terakhir biasanya model penilaian dengan menggunakan IRT adalah
dasar perhitungan untuk menghitung skor peserta UTBK. Semakin sulit soal, semakin tinggi bobot nilai yang didapatkan.
Sebenarnya dengan sistem yang saat ini diterapkan secara langsung menguntungkan bagi siswa yang ikut dalam ujian UTBK SNBT. Bahwa jika dahulu perhitungan nya kurang lengkap, kini dengan beberapa hal yang selalu diperbaiki maka bisa dikatakan model perhitungannya menjadi lebih menguntungkan bagi konsumen ketika kalian sedang mempersiapkan diri untuk bisa ikut ujian UTBK SNBT .
Yang pasti dengan model perhitungan ini ada strategi yang seharusnya memang diketahui oleh para siswa yang ikut dalam ujian tersebut. Karena dengan tahu strateginya kalian akan bisa mendapatkan skor yang cukup besar.
-
Strategi yang bisa dilakukan pertama adalah jangan ragu dalam menjawab soal
Keuntungan dengan model ini adalah bahwa ketika kalian salah dalam menjawab maka tidak akan ada pengurangan nilai. Tetapi jika kalian mengisi benar sudah pasti akan bisa mendapatkan nilai yang baik.
-
Strategi yang kedua yang biasanya perlu kalian ketahui adalah metode eliminasi
Dalam tahapan kedua ini strategi yang bisa kalian jalankan adalah ketika kalian lupa dengan kunci atau rumus soalnya. Maka kalian bisa menggunakan metode eliminasi agar kalian bisa memilih opsi jawaban.
-
Strategi yang ketiga adalah kalian sebaiknya jangan terlalu melihat skor.
Intinya dalam strategi ketika ini kalian jangan terlalu overthinking, kenapa…. Karena yang perlu kalian pahami adalah cobalah mengerti bagian mana yang perlu kalian jawab dengan menggunakan kata-kata. Sehingga pada bagian ini sebaiknya memang kalian tetap berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal dengan mengerjakan soal sial semaksimal mungkin.